17.

1020 Kata

  [Kantor Polisi] "Kemudian, aku sadar di rumah sakit.”  Aku menyelesaikan cerita. “Tidak ingat bagaimana wajah pria tua dan pemuda itu?” tanya Wahyu. Aku menggeleng. “Aku tidak ingat.” Wahyu tersenyum simpul. “Kerja bagus. Reno pasti bangga dengan keberanian Anda.” “Boleh saya tahu lokasi penemuan mayat Ila?” Wahyu terlihat ragu sejenak sebelum menjawab, “Tanjung Jati, tepatnya area perkebunan sawit.” “Bolehkah tahu apa isi kamusnya?” Wahyu menggeleng. “Maaf ini sangat rahasia. Sekarang pulanglah.” Aku dan Juna berjalan lunglai melewati ruang Unit Reskrim. Lalu ide gila melintasi kepalaku. “Tunggu aku di parkiran. Kalau sudah lewat sepuluh menit, hubungi aku,” ujarku, lalu masuk ke ruangan. Ruangan ini masih sama seperti kemarin. Kali ini hanya ada seorang wanita yang tampak s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN