Kesedihan Celyn

1009 Kata

Dering ponsel menyadarkan Celyn hingga ia berhenti menangis. Tangannya merogoh tas, untuk menggambil benda pipih yang sedari tadi terus berdering. Dengan cepat Celyn menepis air matanya, lalu mengangkat panggilan tersebut. "Assalamualaikum, Van. Ada apa?" "Waalaikumsalam. Aku hanya ingin mendengar suaramu. Apa kamu baik-baik saja?" Seketika buliran air mata menetes di pipinya. Pertanyaan yang terdengar biasa saja, tapi memiliki banyak makna. "Lyn, kamu nangis?" "Aku enggak apa-apa, aku baik-baik saja Van." "Kamu di rumah? Aku ke sana sekarang." Celyn menatap layar ponselnya setelah Arvan mematikan panggilannya sepihak. Dari banyaknya masalah yang ia hadapi, entah mengapa ucapan Arvan yang mampu membuatnya tak mampu menahan tangisannya. Celyn terperanjat ketika mendengar suara bel berb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN