Sebuah Alasan

1913 Kata

Azzam masih terdiam dengan wajah tenangnya seakan tak memperdulikan gadis berpakaian serba ketat itu. Dea dan Fauzan hanya saling melirik lalu kemudian kompak mengedikan bahu tidak tahu. Gadis di depan konter kasir itu pun terlihat tersenyum miring sembari memeluk tangan di depan d**a. "Lo kenapa disini, orang tua lo bangkrut makanya lo kerja?" Katanya dengan tersenyum miris sembari memainkan ujung rambutnya. Azzam tak mengindahkan hanya sibuk melap tray yang tersusun di atas konter kasir. Gadis yang tidak lain adalah Cindy itu pun mendengkus kasar merasa tidak dihiraukan sama sekali oleh Azzam. "Eh gue tuh lagi ngomong sama lo yah!" Sentaknya masih geram, Fauzan jadi merasa tak enak lalu mencolek pelan lengan Azzam yang sama sekali tidak merasa terganggu. "Zam, itu teman lo lagi ngomo

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN