Keesokkan harinya Aletta terbangun dari tidurnya dan merasa perutnya terasa berat. Pandangannya langsung turun dan melihat perutnya dipeluk oleh seseroang dari belakang. Aletta langsung saja menoleh ke belakang dan menemukan ada Satya di belakangnya sedang menatapnya dengan tersenyum. “Selamat pagi,” sapa Satya. “Kamu ngapain di sini?” tanya Aletta tak suka. “Emang nggak boleh?” tanya Satya balik. Aletta menghela napasnya dan menggeser tangan Satya yang ada di perutnya. Namun Satya malah semakin menarik Aletta agar semakin mendekat ke sisinya dan menenggelamkan wajah pria itu di ceruk leher Aletta. “Lepas, aku ma—“ “Sebentar aja, aku kangen sama kamu. Maaf atas sikapku kemarin, aku tahu aku salah. Maaf aku udah marah-marah sama kamu, maaf kalau aku kasar sama kamu. Aku ngaku kalau aku