“Habis dari mana kamu?” tanya Aletta dengan tak bersabat ketika pria itu masuk ke dalam kamar. Tangan Aletta dilipat di depan d**a dengan sorot mata yang tajam. Satya bingung dengan Aletta yang tiba-tiba bersikap seperti itu padanya. “Kamu kenapa tiba-tiba sikapnya jadi aneh kayak gitu?” tanya Satya balik. “Kamu bisa nggak jangan balik tanya? Emang kamu nggak bisa ya langsung jawab aja gitu? Harus banget nanya balik gitu?” tanya Aletta lagi dengan nada tinggi. Satya menghela napasnya kasar. “Aku baru pulang kerja sayang, aku capek. Maunya disambut dengan hangat bukan disambut dengan nada bicara kamu yang tinggi dan wajah marah kamu itu,” tegur Satya. “Kenapa? Kamu nggak senang? Kamu nggak terima?” tanya Aletta balik. “Siapapun pasti jawabannya sama sayang, mereka pasti nggak suka disa