Raisel menatap pada tangannya yang penuh dengan kotoran tanah. Raisel berkebun di kebun belakang rumah Ardam, dirinya menatap pada tanaman bunga yang ditanam oleh dirinya. Raisel tersenyum melihat pada tanaman bunga itu. Raisel kecewa karena Ardam tidak mengizinkan dirinya untuk pulang ke rumah ibunya. Raisel sangat merindukan ibunya, mau memeluk ibunya, mengatakan dia mau ibunya hidup lebih lama dan melihat dirinya. Tetapi pria itu tidak mau mengizinkan dirinya untuk pulang ke rumah ibunya, bukankah pria itu tidak akan pulang ke sini. Raisel tidak akan kabur, dia akan tetap balik ke sini. Dia sadar kalau dirinya seorang istri walau tidak dicintai. Raisel akan tetap menjalani kewajibannya sebagai seorang istri. “Nona, ini minuman yang ada inginkan tadi,” ucap pelayan duduk di d