“Kau tidak melihatku dari tadi?” tanya Victor dengan nada rendah. Napas Mawar tersengal-sengal karena ia sudah menggunakan seluruh tenaganya untuk sparring dengan Baldur entah berapa lama. Setiap kali lehernya terangkat ketika ia menarik napas, ia merasakan dinginnya bilah pedang Victor. Mata Mawar masih menatap lurus mata hijau Victor. Kemudian perhatiannya terfokus pada bercak darah di pipi pria itu. “Kau sudah membereskan Viscount Don,” kata Mawar akhirnya. “Dan juga Gina,” sambung Victor. Ada sebuah tekanan yang mengintimidasi ketika Victor berbicara. Sepertinya ia terbiasa berbicara dengan nada yang menyeramkan. “Apa kau akan membunuhku berikutnya, suamiku?” Tidak ada ketakutan di mata Mawar ketika mengatakan hal itu. Mata Victor seakan mencoba mempelajari gadis di bawahnya. Da