Rasanya Mawar ingin tertawa. Sejujurnya ide untuk memasang bayaran pada tubuhnya baru muncul begitu saja. Ia tidak mengira Victor akan langsung menyetujuinya. Pria itu bahkan tidak menawar. Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri, ini adalah kesempatan yang bagus untuk Mawar. "Aku ingin teleporter yang kemarin menyusup kediaman Maraina," katanya. "Kau ingin pria itu...?" "Ya. Kemampuan teleportasinya akan sangat bermanfaat untuk mengumpulkan informasi." Victor terkekeh. "Memangnya pria itu akan mau bekerja untukmu?" "Biarkan itu menjadi urusanku." Genggaman Victor pada tangan Mawar mengencang. "Mawar, jika kau berencana untuk memberikan tubuhmu padanya–" "Hei, kau pikir aku perempuan murahan?" "Lagian kau memasang harga untuk suamimu sendiri." Mawar mendengkus. "Aku ada cara