Buah yang kau tanam

1215 Kata

    Desta tidak memberikan respon terhadap panggilan masuk yang berasal dari kedua istri dan juga kedua anaknya. Dia justru memilih mensenyapkan nada panggilan di ponselnya agar dia tidak terganggu. Bagi Desta mereka harus mendapat teguran karena sikap mereka yang berbicara kasar dan tidak mau menerima kedatangan kedua orang tuanya.     Desta berjalan ke kamarnya yang berada di lantai dua dengan jendela yang menghadap langsung ke paviliun yang sekarang di tempati oleh Elena. Ia kembali memperhatikan putrinya yang selalu memanggilnya dengan sebutan Tuan Desta sedang menjemur mukena yang sebelumnya dia pakai.     “Mengapa aku mulai merasakan sesuatu yang lain setiap kali melihat anak itu? Aku tidak melihat Ani di wajah Elena melainkan wajah Renata. Apa yang sudah aku pikirkan sehingga aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN