Part 43 - Harapan “Tuan Justin, apakah Anda sudah lama menunggu. Maafkan saya. Tadi ada operasi yang harus saja jalani sebentar. Mari ikut saya ke ruangan.” Seorang dokter paruh baya datang menghampiri Justin. Untungnya dokter itu datang. Dia seperti malaikat penolong bagi Selena yang terpojok. Kalau tidak, kiamat kecil bagi Selena jika Fergie membongkar identitasnya. Justin terpaksa mengikuti dokter yang berlalu meninggalkannya. Rayner memberi hormat sebelum akhirnya pergi bersama bosnya. Sedangkan Selena terduduk lemas di lantai, menghirup oksigen sebanyak mungkin dari sekeliling. “Kau baik-baik saja?” Fergie berlutut di hadapannya. Ekspresinya penuh kekhawatiran. Selena menghela napas sejenak, tangannya memberi isyarat ‘tunggu’. “Aku ... aku baik-baik saja. Kau tidak usah kha