"Jadi kau mau pulang ke Indo hanya untuk kondangan?" Ivan menatap Crisy berusaha meyakinkan diri atas apa yang didengarnya. Pasalnya biaya pulang ke Indo dan kembali lagi ke Hongkong tidaklah murah. Gaji bekerja di restaurant tidak akan cukup untuk mengcover semuanya. Crisy mengangguk sambil menyesap minumannya. Ia baru saja lepas jam kerja saat Ivan datang dan mengajaknya pergi ke toko buku, kemudian duduk di bangku sebuah supermarket. "Mereka teman baikku, Van. Bahkan sudah melebihi sodara. Jadi meskipun harus menguras seluruh tabungan, aku akan tetap pulang." "Gadis sepertimu memang susah diatur. Gini saja. Aku yang tanggung biaya perjalananmu, asal izinkan aku ikut." "Kau tak perlu izinku untuk ikut, Bos sepertimu mana butuh izin dariku." "Ya, tapi aku kan tak kenal mereka, Cris.