Part 22

1648 Kata

"Haah ...." Helaan napas terdengar dari arah Crisy yang mematung di depan pintu loker. Seorang gadis mendekatinya dengan dahi berkerut. "Ada masalah?" Crisy menoleh dengan wajah lesu. "Aku mau mati saja," keluhnya tak bersemangat. "Mau mati? Setelah dijemput pria tampan itu, kenapa malah mau mati. Harusnya kau berkencan dengannya. Habiskan malam berdua," tutur Wang Lin. Sementara Crisy hanya menghela napas lelah. "Kami tak ada hubungan apa pun, jadi jangan mengada-ada," balasnya sembari mengunci pintu loker dan bersiap keluar ruang ganti. "Kalau begitu buat supaya ada." Wang Lin merangkulkan lengannya di pundak Crisy. "Atau kalau kau tak mau, berikan dia padaku. Biar aku yang memuaskannya." "Ck, kau ini. Apa Kevin Chow belum bisa memuaskanmu." Wang Lin tergelak. Itu hanya lelucon u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN