Pacaran Sembunyi-sembunyi

1414 Kata

Hanna kesulitan memejamkan mata karena terus memikirkan Yusuf. Bagaimana kabar pria itu? Kenapa sampai seharian tak berkabar sekalipun, ponsel yang kosong tanpa notif itu dipandangi untuk beberapa saat, lalu disimpan kembali ke bawah bantalnya. Ia mendesah. "Semoga kamu baik-baik saja, Mas. Bagaimana pula keadaan Adelia?" gumamnya. Semuanya belum jelas. Namun, mereka bertiga terpaksa terpisah masing-masing. Mengingat wajah Yusuf yang semalam mewanti-wantinya untuk bersabar, seolah pria itu mengatakan bahwa semua tengah kacau di luar sana. Tak lama Hanna tersentak, kala ponsel di bawah bantalnya bergetar. Melihat sang mama sudah tidur, wanita itu segera mengambilnya dan melihat apa yang Yusuf kirimkan untuknya. Wanita itu celingukan ke arah pintu, takut tiba-tiba sang papa yang katanya b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN