42. Kado Kedua

1629 Kata

Panggilan berakhir. Zayn kembali mengantongi gawainya. Sejurus kemudian perasaan ngilu dapat ia rasakan lagi di dadanya saat mendapati Irene menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Irene membuang muka ke sembarang arah. Ada nyeri yang terasa menyesakkan d**a. "Panggilan masuk dari Kakek," beritahu Zayn tanpa diminta. Dia tahu apa yang sedang dipikirkan istrinya saat ini. Irene bergeming, tatapannya kosong. Pun ketika dia merasakan bed rumah sakit itu berderak. Zayn memeluknya dari belakang, disusul dengan kecupan yang ia berikan di pelipis istrinya. "Maafkan aku." Irene tak kuasa membendung air matanya. Kata maaf yang diucapkan Zayn malah membuat hatinya semakin merintih pedih. Ia mengira suaminya meminta maaf karena mengakui ada hubungan spesial dengan Tiffany. Zayn terkesia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN