45. Menyingkirkan Jejak

1592 Kata

Vernon tak mengalihkan pandangannya dari koran yang dia baca. Tiffany sudah seperti sales yang terus mengoceh tanpa rasa lelah. Sesekali Irene menimpali, sedang Zayn. Jangan tanyakan perasaan pria itu, karena sejak kedatangan Tiffany, Zayn merasa tak betah berada di sana. "Omong-omong, kita sudah lama nggak berenang Zayn," ujar Tiffany. "Ah, iya. Aku sangat sibuk akhir-akhir ini," meskipun enggan, tetap saja Zayn menjawab, atau tongkat kayu berukir naga milik Vernon akan mencium pantatnya jika dia tak melakukan itu. "Hm, mumpung kamu di rumah, bagaimana kalau kita berenang? Aku ingin kita bernostalgia seperti dulu," usul Tiffany. "Apa!" Teriak Zayn. "Kenapa berteriak? Aku hanya mengajakmu berenang, bukannya ..." Tiffany melirik Irene, penasaran dengan reaksi gadis itu. Tiffany tahu ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN