Amel melongo.. lama sekali, hingga Vino, si Mr Perfect berinisiatif menutup mulut tunangannya itu. "Segitu kagetnya," komentar Vino singkat. "Astaga Vino! Ini kan Vano, saudara kamu. Kok responmu dingin banget begitu?!" tukas Amel gregetan. Dasar kulkas hidup! Dan kulkas hidupnya kini sedang bersandar di meja sambil menatap Amel datar. "Sudah terjadi, mau diapain lagi?" ucap Vino tak peduli. "Jadi mereka akan menikah?" tanya Amel memastikan. "Sebulan lagi.." "Khas Dimitri. Keluargamu suka menyederhanakan masalah kan?!" sindir Amel. "Memang ada untungnya memperumit masalah?" balas Vino dingin. "Jadi kalau aku hamil, keluargamu juga akan menyuruhmu menikahiku secepatnya kan?!" Ups! Amel mengutuki mulutnya yang asal jeplak itu, dipukulnya mulutnya dengan wajah merah padam. Vin
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari