18. Cuti Tahunan

1055 Kata

“Apa yang ingin kamu lakukan, Sekretaris Parveen?” tanya Fairel mengernyitkan keningnya dalam. Setelah mendengar kabar keluarganya yang terlilit utang sekaligus dihampiri salah satu tuan tanah, Parveen langsung memutuskan untuk kembali. Perasaannya tidak tenang ketika belum menyaksikan sendiri bahwa keluarganya baik-baik saja. “Maaf, Pak. Keluarga saya terkena masalah, jadi saya harus ke sana,” jawab Parveen menundukkan kepalanya dalam-dalam menghindari tatapan sang bos yang menakutkan. “Bukankah kamu tidak perlu ke sana? Saya bisa mengurus semuanya, tapi tidak harus sampai cuti dari kantor. Karena sekarang keberadaanmu sangat penting, Sekretaris Parveen,” ucap Fairel menukik alis kanan tidak percaya. Sejujurnya cuti seperti ini saja cukup membuat hatinya merasa begitu mencemaskan sang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN