Sesampainya di depan mobil, Fairel baru menurunkan tubuh Parveen dengan begitu hati-hati seakan tindakan kasarnya akan menyakiti gadis itu. Meskipun pada kenyataannya memang benar.
Pak Petrus yang baru saja hendak masuk ke dalam mobil pun langsung Fairel cegah. Lelaki itu mengatakan sesuatu cukup serius sampai Parveen yang melihatnya hanya bisa mengembuskan napas panjang. Ia mulai merasa sanksi hatinya akan tetap berpegang teguh pada pendirian.
“Kita akan ke rumah sakit terdekat,” ucap Fairel meringsek masuk dan mulai menggunakan sabuk pengaman, tetapi pandangan lelaki itu mengarah pada Parveen yang tetap diam tak bergeming.
Namun, pandangan Fairel langsung menyadari bahwa Parveen belum mengenakan sabuk pengaman pun langsung mengembuskan napas singkat. Lalu, ia mencondongkan tubuhnya me
