Rain akhirnya merasa lega. Hari ini dia bisa menatap wanita yang sejak tiga hari yang lalu selalu memenuhi kepalanya. Rinai di sana. Sedang termenung di atas ayunan dengan pandangan kosong. kemari, setelah berbicara panjang dengan Dean, esoknya Rain langsung nekat menemui Rinai. Rain sudah rindu. Benar-benar rindu. "Hey!" Rinai tersentak. Kemudian wajahnya langsung dipenuhi amarah ketika mendapati Rain berada di depannya. Dia sudah bersusah payah mengambil keputusan ini agar tidak bertemu dengan laki-laki b******k itu, bahkan harus mengorbankan putranya. Tapi laki-laki b******k itu tidak tahu malu malah mendatanginya. "Mau apa kamu!" Bentak Rinai berang. "Tenang babe. Kamu ngeliat aku kaya ngeliat hantu." Kemudian Rain terkekeh. Membuat Rinai semakin berang. "Ternyata kamu bersembunyi