"Cinta itu bagai jam pasir. Ketika hati terisi, otak mulai kosong." ******** Berjalan tergesa ke arah dua orang preman dan wanita yang masih saja bersitegang. Karena Kafi melihat, tangan si preman sudah terangkat hendak memukuli si wanita. Greb ! Kafi memegang kuat tangan si preman, sebelum menyentuh pipi wanita, yang tidak lain adalah Fara. Si keras kepala, yang sudah Kafi dan Maya peringatkan untuk tidak datang lagi ke wilayah tersebut, tapi, tetap saja nekat, hanya demi nasi goreng yang bisa dia beli di tempat lain. “Siapa lu ? jangan ikut campur !” ucap preman yang tadi hendak menampar Fara, sambil menepis kasar tangan Kafi. “Eh, bukannya elu yang waktu itu ?” tanya teman si preman pada Kafi. Sepertinya dia masih mengenali Kafi yang beberapa waktu lalu bersitegang dengannya, kar