bc

DUVESSA

book_age18+
24
IKUTI
1K
BACA
arrogant
tomboy
CEO
mafia
sweet
serious
genius
ambitious
another world
surrender
like
intro-logo
Uraian

seorang gadis cantik yang berparas cantik,dengan wajah yang cantik,rambut hitam sebahu,dengan tinggi dan berat badan yang sedikit ideal bagi wanita yang berumur 23 tahun,dan di umur 23 tahun itu dia sudah menyelesaikan pendidikan s2nya.

sejak kecil dirinyak tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya,perlakuan kejam orang tuanya kepada duvessa tak membuat gadis itu putus asa,dirinya terus berusaha mandiri dan terus belajar dan saat memasuki sekolah menengah pertama,duvessa sudah memulai bekerja untuk melanjutkan sekolahnya.

dan duvessa juga seorang yang bersifat sangat ingin kepada orang lain,layaknya kulkas 50 pintu,dan sering terlihat tatapan tajam dari matanya.

adakah yang bisa meluluhkan es batu ini,semoga saja ada ????

hai semua,semoga kalian suka dengan cerita ini,mungkin akan bangak cowok bertebaran dan mafia yang akan berserak di mana-mana,mungkin ini karya kedua ku,walaupun masih amatir aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat kalian penasaran dengan setiap episodenya.

jangan lupa like dan share ya semua,terimakasih dan selamat membaca.

chap-preview
Pratinjau gratis
Permulaan
kekayaan tak membuat semua orang menjadi bahagia,walaupun segelintir orang akan senang dengan kekuasaan dan harta yang berlimpah,karna dengan semua hal itu mereka akan bisa membeli semua yang mereka inginkan. namun semua hal itu bertolak belakang dengan seorang gadis,yang mana dia juga anak dari seorang CEO kaya di kota K,anak pertama dari 3 bersaudara itu memiliki kehidupan yang sangat kelam,kedua orang tuanya tak pernah menganggap dirinya ada,karna dia anak perempuan.hari-harinya yang kelam di lalui dengan sangat berat,orang tuanya memberi namanya DUVESSA,dengan arti kegelapan indah,namun tak sedikitpun di dalam hidupnya terjadi hal yang indah,karna semua hal yang indah itu bagaikan mimpi di hidupnya yang kelam. dengan semua hal berat yang di terima dirinya,duvessa menjadi orang yang bersikap dingin dan tak pernah memperlihatkan expresi apapun di dalam kesehariannya.ketika memasuki sekolah menengah pertama,dirinya mulai bekerja yang di lakukan setelah pulang sekolah,selesai bekerja dia akan pergi ke tempat latihan taekwondonya dan setelah selesai latihan dia akan kembali ke tempat yang di sebut neraka dunianya yaitu rumah. walaupun dirinya pulang larut malam sekalipun,tak akan ada yang peduli pada dirinya bahkan tak akan ada yang memarahinya,sesampainya di rumah duvessa juga masih harus bekerja sedikit karna kamar yang sedikit berantakan,setelah semuanya selesai dirinya baru bisa tidur. ketika pagi kembali menyapa,duvessa kembali beraktifitas seperti biasa,saat di perjalanan pulang dari tempat latihan,dia melihat seorang pria paruh baya yang akan di pukul oleh banyak orang,duvessa yang awalnya tak ingin ikut campur akhirnya menghembuskan nafas kasar dan menghampiri orang-orang itu dengan santai "kalian memukul orang yang sudah tak berdaya,bisa di katakan kalian lemahdan pengecut." wajah datar orang-orang yang awalnya tak memperhatikannya pun langsung menoleh ke arah duvessa yang berdiri di belakang mereka,dengan tatapan yang tajam dia menatap ke arah mereka. "memangnya apa urusannya dengan mu anak kecil.." dengan nada angkuh dengan langkah yang mantap,duvessa berlari ke arah mereka semua,dirinya menghajar satu persatu orang-orang itu,mereka pun satu persatu tumbang dan tak sadarkan diri,duvessa pun mengambil tasnya dan melangkah pergi dari sana,namun pria paruh baya itu pun mengejarnya. "nak,tunggu dulu sebentar,bisakah kita bicara." mendengarkan suara orang tua itu mulai tersendat-sendat,duvessa menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. "apa yang ingin anda bicarakan tuan." wajah datar "bisakah kau memberitahu namamu nak.?" "tuan tak perlu berterimakasih padaku,sudah seharusnya aku menolong tuan yang tak berdaya di serang oleh mereka." "baiklah,ini kartu namaku dan ada nomor telfonku di sana,kalau kau butuh sesuatu nak,telfon saja ke nomor itu,terimakasih telah membantu." "akan aku simpan tuan,tidak sopan kalau tak memberitahu namaku,aku duvessa,permisi tuan." duvessa pun berlalu dari sana,tak lama setelah dirinya pergi dari sana,beberapa orang datang menghampiri pria paruh baya itu. "maaf tuan,kami terlambat datang tuan." "tak apa,ada yang menolongku tadi,oh eric,tolong kamu selidiki gadis yang bernama duvessa,berikan informasi dengan sangat detail." "baik tuan,saya akan berikan laporannya secepat mungkin,ayo tuan kita kembali.." "ayo,saya juga sangat lelah sekali.." mereka pun pergi dari sana,pria paruh baya itu pun tersenyum dengan mengingat kejadian yang baru saja di alaminya,seorang gadis yang sangat kompeten dan sangat kuat dalam menjatuhkan lawannya dengan sekali gerakan yang fatal,beliau pun menutup kaca mobilnya dan berlalu dari sana,duvessa yang sangat lelah pun sampai di dalam rumah,dan dirinya langsung istirahat tanpa membersihkan badannya. keesokan harinya,pria paruh baya itu pun duduk di ruang kerjanya dengan mengerjakan beberapa dokumen,Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruang kerjanya. "tuan zeroun,apa saya boleh masuk.." "ya eric,masuklah.." "maaf tuan saya mengganggu,ini hal yang anda minta semalam,sudah saya dapatkan secara detail tuan.." "bagus sekali,kamu memang bisa di andalakan eric,baiklah,um jadi dia adalah anak keluarga davies..?" "ya tuan,dia anak pertama tuan.." "bukankah anak pertama mereka laki-laki,mereka mengatakan kepada media hanya memiliki 3 orang anak laki-laki.." "duvessa memang anak dari keluarga davies tuan,namun sepertinya mereka tak mengakui keberadaan anak itu dan hal yang membuat saya sangat terkejut adalah,duvessa sudah bekerja saat masih berada di sekolah menengah pertama tuan.." ”pintar sekali mereka menyembunyikan semua fakta ini dari dunia,baiklah eric,aku akan memberimu tugas baru,awasilah duvessa dan jangan sampai ketahuan olehnya,apapun caranya kau harus melindunginya.." "baiklah,akan saya laksanakan,kalau begitu saja permisi tuan.." "ya,hati-hatilah eric.." bawahannya itu pun menundukan sedikit kepalanya kemudian berlalu dari sana,pria yang bernama zeroun itu pun membaca kertas yang di berikan eric itu kepadanya dengan sangat teliti sekali,sesekali dirinya menghirup nafas panjang dan menghembuskan dengan kasar,kembali beliau mengingat sosok duvessa yang sangat dingin dan tatapan tajamnya yang mungkin orang lain akan langsung memukulnya ketika pertama melihatnya. "ternyata semua ini penyebab seorang anak perempuan berubah perlahan menjadi mesin pembunuh paling mengerikan,hah joseph kau ada di luar.." "ya tuan anda memanggil saya.." "ya,bisa aku minta buatkan kopi yang enak satu.." "baiklah tuan,tunggulah sebentar.." pria paruh baya itu pun langsung berdiri dari tempatnya,mengambil cerutunya dan melihat langit siang dari dalan tempat kerjanya,fikirannya terus melayang entah kemana,mengingat dirinya yang seorang diri hingga usia hampir mencapai 50 tahun itu,dengan istri yang sudah meninggal dan mereka yang tak memiliki seorang anak. "tuan ini kopinya,apa masih ada yang anda inginkan tuan.." "tidak,terimakasih atas kopinya.." "saya permisi tuan.." Zeroun pun memberikan isyarat dengan tangannya dan bawahannya itu pun keluar dari ruangannya,zeroun pun akhirnya menyerah dengan fikirannya dan duduk kembali mengerjakan pekerjaan yang cukup menumpuk saat itu,sambil sesekali meminum kopinya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
193.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
15.5K
bc

My Secret Little Wife

read
105.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
210.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.1K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook