Naura menatap Azzam dengan lekat. "Fadel sangat baik kepadaku." Azzam mendengar nada suara Naura ragu. "Syukurlah kalau menurut kamu dia baik. Sepertinya aku tidak perlu ragu untuk meninggalkan kamu dan menyerahkan kamu kepada dia." Azzam menarik nafas lega mendengar hal itu. "Itu masih enam bulan lagi. Kenapa harus dibicarakan sekarang." Naura tidak ingin membicarakan masalah perpisahan, karena waktunya kontrak mereka habis setelah enam bulan. "Enam bulan itu tidak akan terasa. Tiba-tiba saja sudah sampai pada waktunya berpisah. Semoga aku cepat sehat, dan bisa kembali menjalankan tugasku sebagai asisten pribadimu." Azzam lebih memilih menyebut dirinya sebagai asisten pribadi, daripada sebagai suami Naura. "Yang kamu pikirkan hanya pekerjaan?" Naura menggerutu mendengar ucapan A