Mama Azzam mengusap bahu Naura. "Kita harus tabah, Sayang. Dengan begini kita bisa introspeksi diri. Mungkin kita punya kesalahan, yang tidak kita sadari." Naura tidak bisa berkata-kata, hanya air mata yang terus mengalir di pipinya. Naura tak mengerti, kenapa begitu jahat orang itu kepada Azzam. Ada apa sebenarnya, sehingga mereka tidak berperikemanusiaan. Ini sudah ketiga kalinya percobaan pembunuhan. Yang pertama ditabrak saat Azzam naik kendaraan, yang kedua di rumah sakit dengan cairan mematikan, sekarang mereka mengejar sampai ke sini. Berusaha untuk membunuh Azzam. Naura tidak mengerti, apakah ini kemarahan orang itu kepada Azzam secara pribadi, atau kemarahan karena urusan yang lain. Pamannya mungkin ingin menggagalkan syarat kedua, agar Naura tidak bisa memenuhinya. Jalannya ad