Azzam meletakkan ponselnya di atas meja. Azzam tidak terlalu khawatir dengan kondisi perusahaannya. Azzam percaya kedua anaknya bukan orang yang gegabah. Mereka pasti tidak sembarang memutuskan. Tapi bertanya dulu kepadanya, dan melihat baik buruknya, dengan tawaran kerjasama. Zahra memang anaknya manja, tapi dalam bekerja, Zahra mampu bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya. Zahra mengurusi masalah administrasi perusahaan. Sementara abangnya lebih kepada mengurusi masalah lapangan. Mereka si kembar tim yang hebat. Tidak perlu diragukan lagi dedikasi mereka. Mereka bisa bekerja keras, walau bisa santai hanya menerima uang saja. Tapi mereka tidak melakukan itu. Zahra orang yang modis, mengikuti perkembangan mode, tapi bukan orang yang boros. Tahu batasannya, apa yang harus dilakukan. Az