“Kalian dengar itu?” tanyaku menuntut. Desisan itu masih terdengar, semakin lama semakin keras. Menusuk-nusuk telingaku, mengirimkan gelombang rasa ngeri pada diriku. Mereka memandangku bingung, bahkan Mora yang tampaknya terbangun oleh bentakanku menatap linglung ke sekitar. “Shuui.” Aku terlonjak ketika mendengar betapa dekatnya suara itu. Dengan panik aku mendekati senjata, menarik busur dan anak panahku mencari sasaran tembak. “Shuui!” Aku nyaris melontarkan anak panahku menembus kepala Wynn kalau saja dia tidak menahannya. “Kau ini kenapa?” Dia membentak kesal. “Shuui.” Aku menyapukan pandanganku ke setiap penjuru, setiap sudut yang tertangkap mata. Suara itu tidak berasal dari satu pun orang di ruangan ini, tidak juga terdengar dari dalam kepala layaknya telep