Aku menunduk memandang mangkuk supku, tampilan dan baunya memang terlihat enak, tapi aku masih ragu. Bahkan setelah beberapa hari berlalu aku masih tidak yakin mau makan apa pun yang disajikan Belva. Selama ini aku lebih sering pergi ke rumah makan, ditemani Jared yang tak pernah mau berpisah dariku kecuali jika aku tidur atau saat aku ke kamar mandi. Sesekali aku juga sering pergi ke rumah makan Venir. Memastikan dulu Elgan dan Wynn sedang berada di luar, yang sebenarnya tidak perlu sebab Venir bilang mereka tidak muncul lagi setelah sadar aku hilang. Membuatku penasaran saja. Suara berderit pelan terdengar bersamaan dengan Jared yang berdiri dari kursinya, tangannya terulur padaku. “Ayo, kau pasti lapar,” katanya. Untuk ukuran pria sinting, Jared tampak normal-normal saja. Rasanya se