Tidak Akan Kalah

1715 Kata

Aku melangkah masuk ke dalam salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota ini bersama dengan Kak Dean yang berjalan di sampingku. Dia tampak sibuk dengan ponselnya sejak tadi. Entah apa yang sedang dia lakukan dengan benda pipih itu. Tapi kurasa sejak tadi dia sedang berkirim pesan. Kami sedang berjalan menuju salah satu tempat dimana aku biasa membeli sepatu dengan merek terkenal dunia dan harga yang selangit. Ah, tapi memang tidak ada yang bisa menyamai betapa nyamannya kakiku ketika menggunakan sepatu mahal itu. Harga memang tidak pernah membohongi kualitas. Dan aku sangat rela merogoh kocek hanya untuk membeli sepatu dengan harga jutaan rupiah jika memang kualitasnya bagus. “Katanya Kak Vero akan menyusul nanti ketika kita nonton nanti. Sekarang dia masih menunggu kekasinya yang be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN