Angka Sial

1882 Kata

Kunjungan teman-temanku berakhir satu jam kemudian. Ya, kami memang tidak banyak berbicara kecuali mengenai Siera. Gadis itu menjadi pembicaraan di hampir seluruh kota ini. Aku sebenarnya penasaran bagaimana responnya mengenai berita ini. Dan mengenai video itu, aku memang mendapatkannya. Ada beberapa video yang diunggah di internet dan sampai saat ini belum dihapus. “Hei, temanmu sudah pulang?” Aku memutar kepalaku. Menatap Kak Dean yang sedang berada di depan pintu. Huh, aku memang harus terbiasa karena mereka semua—keluargaku— tidak pernah mau mengetuk pintu sebelum masuk ke kamarku. Kalaupun ada yang mengetuk, aku harus tahu jika itu bukan mereka. “Iya. Sudah” Jawabku sambil tersenyum. Satu-satunya orang yang bisa aku tanyai mengenai keadaan Siera adalah Kak Dean. Hanya dia yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN