Mataku terbuka pelan. Terasa sangat perih ketika cahaya matahari memaksa masuk ke mataku. Dengan gerakan pelan tanganku menyentuh mata, mengusapnya perlahan agar sedikit memperbaiki keadaan. Mataku kembali kubuka, melihat jam dinding yang menunjukkan sudah pukul 5 pagi. Dengan malas aku berusaha bangkit, duduk di atas randanja dengan Chiko yang ada di pangkuanku. Anjing ini tidur di atas kakiku sejak malam. Ah, dia bahkan belum bangun juga padahal ini sudah pagi. Kurasa aku harus segera bangkit dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Aku harus ke sekolah karena hanya di tempat itu aku merasa sangat aman. Yaa Tuhan, aku harus berbuat apa setelah ini? “Kamu berangkat bersama Papa saja, yaa?” Kata Papa ketika kami sedang sarapan bersama. Kegiatan rutin yang selalu dilakukan k