PROLOG

316 Kata
Diana Merissa, itulah dia namanya. Sosok gadis cantik dengan sikap dingin dan acuh, dia tidak pernah peduli pada apapun, baik itu yang berhubungan dengan orang lain, keluarga, atau apapun termasuk tidak peduli dengan hidupnya sendiri. Padahal dia merupan sosok yang gadis yang cerdas, tapi keadaan yang membuat dia menjadi sosok dingin dan tidak tersentuh. Dia merasa dunia seakan tidak pernah adil kepadanya. Disaat semua teman – temannya bisa hidup bahagia dengan orang tua yang selalu ada dan menyayanginya, tapi Risa justru harus hidup dengan orang tua yang selalu sibuk dengan semua pekerjaan – pekerjaannya. Risa merasa jika kehidupannya benar – benar berada dalam kegelapan, dengan orang tua yang tidak pernah mempedulikannya, Risa merasa jika dia tidak memiliki sebuah tujuan hidup, hingga membuat dia sering kali merasa bingung dan tidak tahu kemana dia harus melangkah. Risa tidak pernah tahu kemana dia harus melangkah dan keluar dari kegelapan itu agar dia bisa segera menemukan cahaya terang didalam hidupnya. Seumur hidupnya, Risa hanya merasakan sebuah kesunyian, kesepian dan kesendirian. Keinginan Risa sangatlah sederhana, dia hanya ingin kehangatan didalam keluarganya sama dengan kehangatan yang dirasakan oleh keluarga teman - temannya. Hal itu, sering kali membuat Risa merasa lelah, dan ingin menyerah, karena Risa sendiri sering kali merasa jika hidupnya memang sudah tidak mempunyai tujuan lagi. Padahal, disaat ada sebagaian orang yang tidak menginginkannya, dibalik itu Risa tidak menyadari jika ada banyak orang juga yang sangat menyayanginya. Selama ini, Risa terlalu sibuk dengan kesedihan, kesepian dan kesunyian yang dia rasakan, dia tidak pernah membuka matanya lebih lebar untuk melihat jika ada banyak orang juga yang sangat menyayanginya. Sampai akhirnya seiring perjalanan, penerang itu akhirnya Risa temukan pada sosok laki – laki yang berhasil membuat Risa bangkit dari keterpurukannya, membawa Risa keluar dari zona gelap yang selalu membuat dia merasa terpuruk. Apakah Risa dan dia akan terus bersama sampai maut memisahkan mereka, apakah takdir mengizinkan mereka hidup dalam garis yang sama. Entahlah.                                                                                           
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN