Jemma, "Aku di depan!"
Jingga, "Ok. Aku lagi beres beres, sedikit lagi. Wait."
Dengan cepat ia membereskan barang barangnya lalu berlari ke mobil Jemma.
"Apa itu di tanganmu?" Jemma tersenyum penuh arti.
"Mmm.. Ini untuk Keenan. Aku perhatikan beberapa kali dia makan permen mint. Jemma, cuma ini yang bisa aku berikan untuk Keenan," Jingga tersipu malu.
Jemma tertawa, "Kamu sudah memberikan yang paling berharga untuk Keenan. Tebak?"
"Apa?" Jingga tersenyum malu.
"Kamu sendiri! Itu hadiah tak terkira untuk Keenan yang seumur hidupnya hanya menanti seorang perempuan! Kamu!" Jemma terus saja tertawa sambil mulai menjalankan mobilnya.
"Dia, layak mendapatkan semua yang aku bisa berikan. Jemma, aku sangat yakin, Keenan laki laki yang ayah pilih untukku," Jingga tersenyum.
"Meliha
