Pagi itu, Levi sudah stand by di restoran. Ini lokasi strategis dan tidak mencurigakan. Ia bisa sarapan dan berlama lama, sambil memperhatikan lalu lalang orang di lobi. Selain itu, restoran akan menjadi satu lokasi yang pasti didatangi untuk siapapun yang menginap di hotel itu. Apalagi yang memilih tinggal cukup lama. Semua orang butuh makan. Tidak mungkin dia terus terusan room service ke kamar bukan? Akan ada waktunya Fadel Akbar memunculkan diri! Levi yakin itu! Ia pun berpura pura memainkan ponselnya padahal matanya melirik ke seluruh ruangan. Dengan sengaja ia memilih posisi strategis dengan meja reception restoran dan menghadap ke arah lobi. Tidak mungkin orang lalu lalang tidak terlihat. Namun tak lama ia mendengar ada bunyi telepon. Ia menyeringai, ternyata permintaan room se