Kau Harus Pergi

1545 Kata
7. "Kau Harus Pergi" - "Kau Harus Pergi" - “Cristine menghentikan mobil kapsul di tepi jalan, dan perlahan dia memadamkan lampu depan. dia menoleh ke sisi kiri penumpang dengan cepat, dan mengawasi wajah Jack yang terlihat penuh kekagetan. mengapa? Mata coklat jack menyipit curiga. Ada apa? Kata Jack kembali. Lalu Christine mempelajari wajah Jack yang terlihat kesal, seakan baru melihat kemarahan Christine untuk pertama kalinya. Rambut Jack hitam, sangat pendek, bergaya cepak Marinir. Matanya besar, gelap, serius. Jack mengenakan anting imitasi dari magnet di salah satu telinganya. Leher nya kekar khas pemain bola. Jack tubuhnya besar, dengan d**a yang berbidang, dan memiliki sepasang lengan yang kuat. “Jack tampak menganggap dirinya hebat, cristine berpikir Akan keputusannya nanti memang benar. Karena Christine telah berpacaran dengan jack selama lebih dari tiga bulan tetapi, saat berpacaran, Christine mengamatinya dengan teliti. Untuk sekarang, dia merasa jack seperti orang asing. karena Christine menganggap jack sama sekali bukan tipenya. Christine berpikir kalau jack begitu kasar, dan tidak sopan. Dalam benak Christine dia berucap. "mengapa aku membuang-buang waktu berpacaran dengan Jack ? Lebih baik aku bersama Adam, meski dia sedikit Gila. Christine. untuk apa kau parkir di sini? tanya Jack kepada Christine mengamatinya di kursi penumpang. Christine menoleh sekilas melihat Jack dan kembali menatap lurus ke arah kaca. Lalu dalam benak Christine dia berucap. "Aku rasa sudah cukup, cuma satu tahap dalam hidup yang harus kulewati, Atau, mungkin, tahap yang sudah kulewati dengannya selama ini. Christine mencengkeram kemudi dengan kedua tangan dan meregangkan tubuhnya. dia sengaja memarkir mobil di bawah lampu jalan, cahaya kuning dari lampu itu membanjiri kaca depan, dan terlihat rambut Jack tampak mengkilap. kulit Christine terlihat menjadi lebih pucat daripada biasanya. Dibalik cahaya lampu jalan, Christine masih terdiam, hanya melihat pepohonan gugur, tampak pohon itu membungkuk dan bergerak-gerak tertiup angin dingin. Christine telah menghentikan mobil dekat taman kecil atau tempat sepi di sisi kota. Namun dia tidak yakin berada di mana. tetapi tidak penting baginya. Ada yang harus kita bicarakan. kata Christine menjaga suaranya agar terdengar pelan dan mantap. Perlahan Christine menoleh sambil menatap lurus ke mata Jack yang sedari tadi menunggu jawaban. tetapi Suaranya terdengar tidak begitu menyenangkan, dan Segalanya bagi Jack terasa tidak menyenangkan. Pikir Christine dia akan memutuskannya, karena dia sudah cukup dengan Jack yang hanya sekadar bersenang-senang dengannya. Bicara ? Maksudmu ? Tentang apa ? tanya Jack, sambil mengusap wajah dengan tangan kanannya. Kita berdua. Kata Christine, berusaha agar terdengar Dramatis, berusaha terdengar seakan-akan tengah menahan emosi. Lalu Jack menyeringai padanya. Aku suka membicarakan ini. Kata Jack, sambil membungkuk ke arah Christine dan meraih kedua tangan Christine di atas kemudi. tetapi Christine menahan tangan besar Jack pada kemudi. Ekspresi wajah Christine menjadi tegang dengan pandangan dingin, dia menatap Jack, dan berkata. Sudah aku putuskan bahwa kita tidak bisa meneruskan hubungan kita. kata Christine, terus menatap wajah Jack penuh Ekspresi. Christine ingin sekali menikmati reaksi Jack. Wajah Jack perlahan berkerut, seakan dia menerima Gelombang kejutan dari Christine. Kedua mata jack membelalak. Mulutnya ternganga. Hah ? Kau serius sayang ? Ucap Jack kaget, Christine berpikir dalam benaknya dan berkata. Aku rasa aku sudah mengejutkannya. pikir Christine, dan dia merasa senang. Kuharap Jack tidak akan membesar-besarkan masalah ini. Lalu Ketakutan Christine tiba-tiba datang. la teringat dan merasakan kembali bahaya yang dahulu membuat dia tertarik pada Jack. Christine mengakui, kalau Jack merupakan lelaki yang baik, hangat, perhatian, dan sedikit polos. tetapi christine juga menyukai sisi pemarah Jack. Pernah sekali, Jack meninju pintu kaca hingga tembus dan pecah, karena Christine ketika itu menolak untuk diajak pergi menonton film bioskop bersamanya. Christine sempat terkejut menyadari betapa senang dirinya melihat Jack meledak. Christine sendiri begitu tenang di depan Jack, dan hanya menyimak, dan terkendali sambil memikirkan apa pun yang dilakukan atau dikatakan Jack kepadanya. Terkadang Christine mengagumi spontanitas jack yang memang dia tipe orang yang Arogan. Namun cara jack bertindak tanpa berpikir lebih dahulu. tetapi, akhir-akhir ini saat Christine memahami Jack, Christine menjadi semakin sering menertawakan sikap Jack. Jack benar-benar seperti orang yang kurang waras. Hei. kau bicara apa Christine? tanya Jack sambil menggosok-gosok bahu jaket berwarna hitam yang dia kenakan. Kau marah padaku atau ada hal lain ? Kata Jack sedikit bernada tinggi. Tidak. Aku tidak marah padamu atau apa. Pada intinya aku sudah bosan. Hubungan kita sudah selesai. Jawab Christine. dan dia menganggapnya cukup untuk memberitahu Jack tentang hubungan mereka. Jack menarik tangannya, dan menggerak-gerakkan kakinya yang panjang dengan tidak nyaman. dia menatap lurus ke arah luar lalu berucap. Kau ini bicara apa? Ucap Jack. Christine bisa melihat kemarahan Jack yang sangat membara di mata Jack. Mungkin seharusnya Christine memilih tempat yang lebih ramai, pikir-nya, sambil melirik ke pepohonan gelap di luar. Sejak dari tadi tidak ada satu pun mobil yang melintas. Christine berpikir Bagaimana kalau Jack tiba-tiba memutuskan untuk bertindak kejam? Jangan kau besar-besarkan. kata Christine pada Jack yang tampak tidak menerima keputusan, sambil melirik ke arah Jack. keputusan ini terlalu besar untukku, kata jack berkeras hati, namun dia terlihat malu karena telah menunjukkan emosi yang begitu besar. Christine menguap. Kau harus terima, kata cristine, sambil melirik jam di dasbor yang menunjukkan pukul 8:06. Aku harus segera mengakhiri ini, kata Christine pada dirinya sendiri. Aku sudah berjanji untuk bertemu adam pukul Delapan. Dia akan senang kalau tahu aku putus dengan Jack, pikirnya. namun Adam tidak pernah mengerti mengapa aku mau pacaran dengan Jack. tetapi mengapa? tanya jack. Beritahu alasannya. kata Jack, seakan merengek di depan Christine. Sayang, kau sudah terlalu dewasa untuk bersikap seperti itu. jack, please… kata Christine, seakan-akan dirinyalah yang terluka. "Jangan mendesakku Jack. ucap Christine kembali. Tetapi mengapa kau minta putus? tanya Jack berkeras, suaranya menjadi gemetar seakan mulai kehilangan kendali. Aku akan memulai tahun baru bersama seseorang yang lebih perhatian terhadapku. kau harus menerima ini Jack. kata Christine, dan itu suatu pukulan keras terhadap hati Jack yang begitu mencintainya. Jack tidak bisa menahan diri. tubuhnya terhempas ke kursi seakan telah tertembak. Lalu tanpa terduga dia menatap ke arah Christine dan mencengkram bahunya dengan marah. Christine. kata jack, menatap serius ke arah wajah Christine, mata Christine membelalak kaget, dia berpikir, Apakah Jack akan menyakitinya ? Apa Jack akan lepas kendali Memukulnya seperti memukul pintu kaca ketika dahulu. Lalu Christine memutuskan untuk mengalahkan Jack dengan gaya lelaki sambil berucap Lepas kan ! jeritannya sekuat tenaga. Teriakannya berhasil. Jack terkejut, lalu melepaskan cengkraman tangannya di tangan Christine yang sangat putih. Kau pasti menyesal, Christine. kata Jack dan terdengar suaranya gemetar. Kemudian dia berbalik dan menatap lurus ke depan, dia merasa tidak mampu memandang Christine. Oh, Sial ! Ucap Christine mengerang sendiri. Kau pasti sangat menyesal nanti. Ucap ulang ulang jack, sambil menatap lurus. Aku harus pergi. kata Christine bersikap dingin. dia mengulurkan tangan melintasi Jack dan menarik pegangan pintu, dan membuka pintu mobil nya. Lalu Christine berucap. Kau jalan kaki saja, kata Christine, jack menoleh ke arah Christine penuh amarah, namun tampak ragu, dia sangat geram menatap wajah Christine dengan mata coklat gelapnya yang memancarkan ke marahan. Christine bisa melihat kalau Jack sedang berpikir keras, berusaha memutuskan tindakannya, apa yang mau dikatakan. Kau akan menyesal Christine. kata Jack. Sangat geram terhadap Christine yang sebelumnya sangat di cintai, tetapi kini malah berubah. Jack tidak tahu, dan entah mengapa Christine melakukan hal itu terhadapnya. Turun. kata Christine dengan sangat kejam, sambil menginjak pedal gas dengan rasa yang sangat tidak sabar, membuat mesin mobil meraung. Jack menatap geram untuk terakhir kali, lalu dia menyelinap turun dari mobil dan membanting pintu mobil sangat keras. Christine menurunkan kaca jendela. Sambil berucap. Kau lebih baik tinggal di sini jack. terima kasih, selamat malam. Lalu, sambil tersenyum sinis, Christine menginjak pedal gas hingga habis dan meraung pergi, meninggalkan jack di tepi jalan seperti orang bodoh. Mobil melesat ke arah kota, udara dingin berhembus dari jendela pintu mobil yang terbuka. Pepohonan pun kini mulai hilang digantikan deretan rumah yang terang benderang. Dengan perasaan lega dan gembira karena telah menyelesaikannya, lalu Christine merasa santai menikmati kebebasannya. Kini dia menikmati kesempatan menjadi dirinya sendiri bergerak begitu lancar seakan tanpa tenaga, menembus malam. kini Aku bebas, pikir Christine, dan merasa dia Sebebas angin. Kemudian pikiran Christine teralihkan dengan sosok pria yang selalu memakai jaket hitam Hoodie tebal Dengan lesung pipi yang menggemaskan jika tersenyum. Yaitu Adam, seorang rekan kerja sekaligus teman pada masa kecil Christine hingga dewasa. Mungkin dia akan mengajak Adam menonton film malam ini, atau hanya sekadar mengajaknya keluar untuk menikmati makan malam. Dalam benaknya Christine sadar kalau selama ini sikapnya terhadap Adam tidak lebih dari seorang Bawahan. Dia menghidupkan radio dan segera mengenali lagu yang terdengar. Lagu dari berbagai musisi hits yang cukup terkenal. Kemudian Mobil berbelok memasuki area Street Moon Apartment. dia memarkirkan mobil di tempat biasa sering dia meninggalkannya di dalam gedung. Kemudian dia keluar dan berjalan menuju pintu lift dengan perasaan dia ingin segera sampai di kamar mewahnya. Di lantai 107 kamar 1002 mulai Christine membuka pintu dengan kunci berwarna perak yang berada di tangan. Pintu pun terbuka, dan dia segera masuk ke dalam, namun perasaannya tiba-tiba menjadi sedikit curiga dengan ruangan mewah bercat putih. Dia merasa seperti ada Seseorang namun tak terlihat. Hati kecilnya mengatakan seakan dia sedang bersama Adam. Dan benar, Adam berada tepat di belakang Christine sedang berdiri mengamati Christine yang sedang curiga dengan ruang kamarnya. Adam tersenyum memperhatikan Christine dia hanya bisa melihat karena Adam menggunakan kekuatannya untuk memasuki dunia Astral demi dapat berada di samping Christine.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN