Biang Kerusuhan 2

1505 Kata

Perdebatan sengit antara Auris dan Ciara belum juga berhenti. Keduanya masih saja melempar sindiran pedas hingga membuat Raja kebingungan. Hati selembut kapas yang dimiliki Raja tidak tahan melihat Ciara sampai ngos-ngosan membalas sindiran Auris. “Ris, sudah ya,” ucapnya dengan mengeratkan genggaman tangannya. “Jangan sampai Ciara kembali sakit.” “Oh ... masih perhatian ternyata.” “Bukan begitu Auris. Sebelum masuk ke sini kamu tadi sudah janji sama Om Ace tidak akan membuat keributan ‘kan?” Auris mengangguk, menatap sekilas ke arah Ciara. “Bukan aku yang mulai!” “Iya, aku tahu,” jawab Raja, membelai lembut kepala Auris. “Tahan dulu emosinya. Anggap saja sedang ujian menahan amarah.” “Mana bisa ditahan?!” “Auris ...” “Ccckkk, manjanya. Dasar tidak tahu malu,” cibir Ciara. Auris

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN