“Auris, kamu berangkat bareng Rajata?” “Iya, dia jemput aku ke rumah.” “Mulai baikan?” “Hmmm, sudah lebih dekat juga.” “Wah, cepat juga pendekatan kalian. Aku kira bakalan lama prosesnya?” “Kita ‘kan sudah kenal sejak lama, Lice. Pendekatan apalagi yang harus dijalani? Hanya butuh kesabaran dan tekad yang kuat saja buat ngadepin sikap plin-plan tuh anak.” “Yakin mau jadi gurunya Rajata?” “Iya, Alice.” “Kenapa nggak sekalian saja jadi Istrinya? Biar bisa kasih perhatian dan kasih sayang juga. Kalau guru ‘kan hanya kasih pelajaran saja.” “Kamu pikir dia enggak ajakin aku cepet-cepet nikah?!” Alice merapatkan tempat duduknya pada sahabatnya agar bisa mengorek informasi lebih dalam lagi. “Ceritain,” ucapnya. “Dia ajak aku nikah.” “Terus?” “Sudah itu aja.” Alice berdecak saat Aur