Rindu Serindunya

1632 Kata

“Jadi kamu ketemu sama Neneknya Ciara?” “Iya, langsung ngajak gelut.” “Terus kamu ladenin?” “Jelas, dong. Masak enggak! Untung saja ada Mommy jadi aku bisa kontrol emosi. Kalau enggak sudah aku jambak itu Nenek Lampir.” “Tumben Mommy kalem.” Mikayla memberikan minuman dingin untuk sahabatnya yang sedang uring-uringan. “Sekeluarga nggak jelas semua.” Auris meneguk es jeruk terlebih dulu sebelum melanjutkan sesi curhatnya. “Pada sensi semua sama aku dan Mommy.” “Berarti Mamanya siluman cicak pernah suka sama Daddy.” “Kalau kata Mommy sih enggak. Cuman Nenek Lampir itu yang menawarkan anaknya sama Daddy.” “Wow, sampai ditawarkan?! Gila ... nggak laku banget atau gimana?” “Bukannya tidak laku, Mika. Orang kalau silau dengan harta ya begitu. Sampai menjual harga diri anak kandungnya se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN