36. Keluarga Pradana

1700 Kata

"Plaaak! Nggar, ayo bangun!" Sebuah suara menggelegar terdengar hampir bersamaan dengan suara pertemuan kulit telapak tangan dan punggung. Pagi itu Linggar terbangun dari buaian alam mimpi karena sebuah tepukan keras yang mendarat di punggungnya. "Heemmmm..." Linggar bergumam kesal tanpa membuka matanya yang masih terasa sangat berat. "Astaga ini anak, ayo bangun! Sudah siang!" Goncangan keras berulang kali ini yang mendarat di tubuh Linggar. Perlahan Linggar mulai menggeliat, lalu kembali merapatkan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. "Dasar anak nakal, ayo cepetan bangun! Kok malah tidur lagi sih?" Beberapa pukulan kembali mendarat di tubuh Linggar dengan lebih keras dan semena-mena. "Lima menit lagi, Ma!" Jawab Linggar kesal menghadapi kegigihan mamanya untuk membangunkan di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN