Sekembalinya Alan ke rumah sakit, dia melihat Shera sudah diperban pada beberapa tempat yang mengalami luka parah serta plester kecil di kening istrinya. Kehadirannya membuat mereka berhenti tertawa. Entah lah mereka bicarakan apa sebelum Alan kembali, tetapi cukup membuat pria itu merasa jadi pengganggu. "Apa kalian butuh waktu berdua?" tanyanya. Shera menoleh pada suaminya yang sedang menenteng tas di tangannya. "Tidak. Masuklah!" jawab Shera. Bryan tersenyum kemudian menghampiri sahabatnya. "Lama sekali? kau bersama Celine dulu ya, di kamar?" "Jangan bicara aneh-aneh. Aku sudah berusaha secepat mungkin." Alan menyahutnya dengan dingin. Shera tersenyum. "Terima kasih ya, sudah membawakan pakaian ganti untukku." "Kau tidak apa-apa?" tanya Alan. "Tidak terlalu berat, kata dokter cu