Saat Alan berada di kamar Bryan, hembusan napas berat terdengar akibat pengaruh minuman yang sudah di teguk dalam jumlah tidak sedikit. Perutnya merasa mual sekali. Alan harus segera ke kamar mandi dan secepatnya membuang yang ingin dibersihkannya dari tubuh. Alan menyeka wajah dengan air dan membuat dirinya lebih segar. Alan berdiri di depan cermin, menatap dirinya kemudian tersenyum. Senyuman yang terlukis berguna untuk menghibur dirinya akan ucapan Bryan yang didengarnya ketika dalam perjalanan ke kamar. "Kau tahu, Alan? adik sepupu kau itu sangat menggoda. Kau bayangkan saja, aku merasa kau saja sampai saat ini belum pernah merasakan bermalam dengan wanita yang masih terjaga kesuciannya. Benar kan?" oceh Bryan karena sedang dipengaruhi minuman keras. "Apa yang kau katakan? jangan s