BAB 19 - The Gift of Tears

1547 Kata

Clary mematikan komputernya, lalu tak sengaja menyenggol pulpen hingga terjatuh. Clary merunduk untuk mengambil pulpen miliknya, ketika ia kembali menegakan tubuhnya Dion sudah berdiri di depan mejanya dengan senyum sumringah. "Sebentar lagi Andrian ulang tahun? Kau tidak lupa kan? Yang mau beli kue aku atau kau?." Clary melirik ke arah meja Andrian, tapi pria itu tidak ada di mejanya. Clary ingat besok adalah ulang tahun Andrian. Tentu saja, bagaimana bisa dia lupa. Biasanya ia yang membelikannya tapi kadang juga Dion. Mereka bergantian setiap tahun. "Aku saja tidak apa-apa." "Baiklah. Kalau begitu aku pulang duluan. Sampai jumpa besok." "Hati-hati di jalan."sahut Clary. Tapi bagaimana Clary membelinya, atau ia meminjam dapur Gideon saja untuk membuat kue. Apa ini akan menjadi masa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN