Rendra, dan Rahma baru selesai sarapan. Rencananya hari ini, Rendra akan pergi ke kantor untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya. Rahma mengantarkan Rendra sampai di teras. Rendra mengecup kening Rahma, Rahma mencium punggung tangan Rendra. "Aku pergi ya, Sayang. Aku hanya sebentar." "Hmm, hati-hati di jalan, Pak." "Ganti dong panggilannya, Sayang," Rendra mencubit pipi Rahma. "Bapak ingin dipanggil apa?" "Hmm, panggil aku Sayang, mau ya?" "Ehmm, iya." Rahma tersenyum. "Iya apa?" "Iya, boleh pergi," sahut Rahma menggoda. "Ehmmm, kamu ini, susah sekali diminta memanggil aku Sayang. Sayang tidak sama aku?" "Emhhh, kalau tidak sayang, tidak mungkin aku di sinikan?" Rahma mengusap d**a Rendra. "Hhhh, aku ingin mendengar ucapan cinta ke luar dari sela bibir seksimu ini," Re
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari