Gama kembali ke kamarnya dan mengurung diri di dalam kamar, melampiaskan segala macam amarahnya pada sang istri. Bisa-bisanya meminta hak yang sama antara kedua anak gadisnya dan juga Raka. Padahal, sangat jelas sekali mereka bertiga untuk berbeda. Raka sebenarnya memang tidak bisa mendapatkan apapun terkecuali semuanya itu aku hibahkan. Sama seperti rumah ini yang sudah Gama hibahkan padanya, membeli dengan cash dan akan berbalik nama Raka ketika anak sudah mencapai usia tujuh belas tahun. Jadi, Mawar dan kedua keluarganya itu hanya memiliki hak pakai saja bukan hak memiliki. Entahlah apa yang sekarang ada di dalam pikiran Gama itu. Kok ya bisa-bisanya masih mempertahankan Mawar yang jelas-jelas hanya menginginkan hartanya saja untuk semua keluarga tanpa ada niat berbagi. Orang kalau hid
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari