Fuad keluar dari ruangan dengan sangat marah, melangkah sambil berpikir langkah apa yang akan diambil untuk kedepannya. Ia tak mungkin diam saja melihat keadaan pabrik yang semakin maju tapi ternyata b****k di dalamnya. Dan kebobrokan itu dilakukan oleh pemilik. Sungguh, ini bukan sikap seorang pengusaha. Lagian, kok bisa Gama punya pikiran licik dan picik seperti itu? Atau mungkin memang semua ini sudah dipikirkan olehnya dengan sangat amat matang? Keterlaluan! Lelaki gagah itu meninggalkan pabrik milik Gama dan melanjutkan perjalanan menuju pabriknya sendiri. Di dalam mobil, pikirannya melalang buana. Semua data konsumen sudah dipegang olehnya, ia bingung harus melakukannya sendiri atau diskusi lebih dulu dengan istri dan kakaknya. Jika melangkah sendiri, ia khawatir jika terjadi sesuat