Liliana bukannya menghindar, malah menempelkan tubuhnya lebih erat ke tubuh Gaven. Apa yang dikhawatrikan Gaven, justru itu yang dimau gadis itu. Hatinya sudah terpaut jauh pada putra dari Matheo dan Anna itu. Pria yang memiliki kekuatan membunuh yang luar biasa. “Gaven, bukankah sudah aku katakan, justru aku menginginkannya.” Liliana semakin bersikap manja. “Lian, jangan ... bagaimana nanti jika pak Raymond tahu. Kita pasti akan dipisahkan, sebab aku tidak pantas untukmu. Aku hanya seorang pesuruh, aku hanya sopir, Lian.” “Tapi kamu itu hot driver. Kamu itu nggak pantas jadi pesuruh, harusnya kamu itu bosnya.” Tangan Liliana mulai nakal. Ia menyentuh pelan bidang dàda Gaven yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Gaven dengan cepat menyambar ke dua lengan Liliana, menggenggan tangan itu