Yinwa segera kembali menemui Mei. "Maaf, sepertinya aku harus pergi sekarang." ucap Yinwa. "Tapi, apa aku boleh ikut denganmu." tanya Mei memohon padanya. "Kenapa kamu ikut? Tujuannya sekarang tidak ada hubungannya denganmu." "Tetapi, ku ingin ikut." ucap Mei merayu. "Maaf, tidak bisa." Yinwa segera melangkahkan kakinya pergi. Tak mau berlama berbicara dengan Mei. Dia segera berlari mengejar Jia. Wanita itu jalan begitu cepat di depannya. Sepertinya dia sangat marah dengan Yinwa. Tetapi, tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Meski Mei sedikit kesal dengan perlakuan laki-laki itu. Dia terpaksa berdiam diri di sana. *** "Dasar.. Laki-laki sama saja. Setiap melihat wanita cantik, hatinya sama saja seperti iblis. Punya nafsu yang tinggi." setiap langkah Jia terus berbicara pe