Kinan memastikan melihat sekeliling sekali lagi. Bapak bos benar, tidak ada siapapun lagi di rooftop ini. Ini mimpi atau bukan ya? Respati tiba tiba tertawa, "Kamu lucu." "Sa-saya lucu pak?" Kinan masih tak percaya. Bagaimana mungkin, lelaki idamannya, ada di hadapannya, mengajaknya bicara!!! Dan, lelaki ini, tahu namanya!! Dia menyebutku KINANTI!!! Respati hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Ba-bapak, maafkan saya, tapi... Tapi.. Ke-kenapa bapak bisa bicara pada saya?" Kinan dengan bodohnya mengeluarkan isi kepalanya. "Apa saya tidak boleh bicara denganmu?" Respati bertanya balik. "Bu-bukan begitu," Kinan dengan bingung akhirnya menunduk dan menggigit bibirnya. "Jadi bagaimana?" Respati menahan senyumnya. "Ceritakan apa yang ada dalam pikiranmu. Biarkan s