"Pa, Liana beneran dijebak sama Bima. Papa masak gak percaya sama anak sendiri, sih? Pa, jawab Liana!" rengek Liana membuntuti kemanapun Papanya jalan. "Iya iya, Li. Papa mau istirahat. Jangan ngintilin mulu!" ujar Akbir membuka pintu kamarnya. "Tapi, Pah. Papa marah sama Liana, Liana gak ngelakuin apapun." Liana sudah mulai menangis. Gadis itu tidak suka didiemin Papanya. Kalau Papanya terus diam, dia mau meminta uang pada siapa? Dan saat papanya menyuruhnya turun tadi, papanya langsung mengusir Bima, membuat Liana tidak tau mau berlindung pada siapa. "Liana, sanaan jangan ngintil terus!" Akbir melepas tangan putrinya, pria itu menutup pintu kamar dengan keras. Liana mengusap dadanya kaget. Kalau ada Bima, sudah pasti Bima yang mengambil alih mengusapnya. Tentu saja dengan kemesumann