27. Sebuah Insiden

1739 Kata

Akhirnya selesai sudah aku mendaftarkan diri untuk segera sidang. Aku mendapat jadwal dua belas hari lagi mengingat ternyata cukup antri, terutama dari kakak tingkat. Selain itu, jadwal sidangku juga menyesuaikan kapan Bu Anis benar-benar luang. Ketua sidangku jelas Pak Davka, sedang penguji satuku Bu Anis dan penguji duaku adalah Bu Niken. Peraturan di jurusanku memang begitu. Jika mahasiswa memiliki dua pembimbing, pembimbing satu otomatis menjadi ketua sidang dan pembimbing dua menjadi penguji satu. Teman-temanku mengatakan kalau aku terlalu apes mendapat penguji dua Bu Niken karena beliau terkenal sulit ‘dijinakkan’. Namun, entah kenapa aku justru merasa bersyukur saja mendapat penguji dua Bu Niken. Barangkali karena aku sudah menjadi salah satu asisten beliau, jadi aku sudah terbi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN