Sepertinya Pak Davka benar-benar marah padaku. Dia tidak membalas pesanku sama sekali, bahkan dibaca pun tidak. Aku sudah mengirim beberapa pesan, tetapi tidak ada satu pun yang dia jawab.
Di satu sisi aku sadar kalau aku salah, tetapi di sisi lain aku ingin Pak Davka juga mengerti posisiku. Sangat besar kemungkinan Rahma dan Veve akan menduga yang tidak-tidak kalau kemarin malam aku tidak segera pergi. Kalau sampai ada gosip aku dan Pak Davka pacaran, maka habis sudah reputasiku. Usahaku akan dianggap remeh. Semua hasil yang kuterima akan dianggap penilaian subjektif Pak Davka karena aku adalah pacarnya.
Bukankan itu fatal jika sampai terjadi?
Saat ini aku sedang duduk di lobi fakultas lengkap dengan satu bendel skripsi yang sudah kurevisi. Kalau sudah mendapat tandatangan di lembar
