Terbangun di atas ranjang yang empuk dengan rasa pegal luar biasa membuat Anna terdiam untuk beberapa saat di sana. Bola matanya seketika mengelilingi ruangan tanpa sekat di penjuru lantai dua tempatnya berada dan tidak mendapati Bara berada di sana, namun ada pemandangan dari luar jendela membuatnya tergelitik untuk bangun; melilitkan selimut untuk menutupi tubuhnya dan dia pun beranjak. Pemandangan sawah yang amat sangat luas membentang di samping kirinya. Sedangkan di samping kanannya berjejer banyak pohon cokelat. Indah sekali. Batin Anna. Dia berlama – lama memandang keluar jendela itu sampai tidak menyadari ada seseorang yang berdiri dia belakangnya; memeluknya. Anna tersentak lirih, terlebih ada bibir yang mengecup lembut bahu telanjangnya. "Apa indah?" Tanya suara berat itu. A